Selasa, 21 Februari 2012

TAKSONOMI TANAMAN BUAH INDONESIA

SRIKAYA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L., A. asiatica Vahl., A. cinerea Dunal., A. forshahlii DC, A. biflora Moc. & Sesse

Nama lain: delima bintang, sarkaja (Madura), sarikaya (Sunda), custard apple (Inggris)

Asal-usul:India


PROFIL TANAMAN
Pohon kecil atau semak, 7 m, percabangan dekat tanah, batang cokelat, ranting silindris menjurai. Daun bulat telur memanjang atau elips panjang, tipis, ujung meruncing, pangkal membulat atau tumpul, tepi rata, permukaan berbulu, permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda. Bunga bulat kecil, panjang 2,5 cm, ujung agak meruncing, tebal berdaging, tunggal atau ganda, letak di sisi daun atau berhadapan dengan daun, menggantung, tangkai berbulu, mahkota bagian luar hijau kekuningan dan bagian dalam putih kekuningan. Buah semu majemuk, bentuk seperti jantung, panjang 7 – 10 cm, hijau keputihan, bersisik/berjuring (setiap juring mengandung daging buah dan sebuah biji), berlapis lilin, daging buah putih, kasar dengan rasa manis, biji banyak, elips, cokelat kehitaman atau hitam. Biji atau setek. 0 – 100 m dpl


SIRSAK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.

Nama lain : Nangka belanda, nangka sabrang, nangka landa (Jawa), mandalika (Sunda), nangka englan, nangka muris (Madura), zuurzak (Belanda), soursop (Inggris)

Asal-usul : Argentina, Meksiko, Ekuador, Peru


PROFIL TANAMAN
Pohon 3 – 8 m, bercabang dekat tanah, ranting silindris, daun memanjang, ujung dan pangkal meruncing, tepi trnsparan, sempit, permukaan atas hijau tua mengkilat, permukaan bawah hijau muda agak kusam, tulang daun berbulu. Bunga hijau di bagian luar dan kuning muda di bagian dalam. Bentuk buah tidak beraturantetapi umumnya jorong (bulat panjang) yang mengecil pada ujungnya, hijau tua, kulit buah tampak berduri pendek, lunak dan membengkok, daging buah lunak warna putih atau putih krem, berserat, berair, manis asam, biji banyak, pipih cokelat kehitaman, permukaan halus mengilat,. Biji. 0 – 1000 m dpl


BUAH NONA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona reticulata L.

Nama lain : Mulwa, kluwa, kemluwa, manowa (Jawa), binoa, binowa (Madura), bullock”s heart, custard apple (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon 3 – 7 m, bercabang rendah, ranting berbentuk silindris, banyak terdapat lentisel mirip kutil, tangkai daun pendek, panjang meruncing, permukaan atas daun berwarna hijau tua, permukaan bawah hijau muda, pangkal daun meruncing. Bunga harum sebanyak 2 – 10 buah di ketiak daun, bertangkai pendek, bunga bagian luar berwarna hijau kekuningfan sedang bagian dalam putih kehijauan atau putih kekuningan. Buah bulat atau berbentuk jantung, kulit buah cokelat kemerahan atau kuning tua, kulit tipis dengan bercak-bercak cokelat tua, daging buah berair, lunak, berwarna putih keabuan atau putih krem, rasa manis, biji cokelat hitam, mengilat. Biji


ALPUKAT

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana Mill.

Nama lain : Advokaat (Belanda), alpokat (Jawa), avocado (Inggris)

Asal-usul : Amerika Tengah yaitu Meksiko, Peru, Venezuela

PROFIL TANAMAN
Pohon, tinggi 3 – 10 m, bentuk buah bulat lonjong berkulit coklat keunguan atau hijau, berdaging tebal lunak, berwarna kuning kehijauan dan enak dimakan Perbanyakan tanaman dengan biji dan stek


NANGKA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus integra (Thumb.) Merr.,
A. heterophyllus Lamk., A. integrifolia L.f.

Nama lain : Jackfruit (Inggris)

Asal-usul : India


PROFIL TANAMAN
Pohon 20 m, daun letaknya teratur di spiral dengan filotaksi 2/5, warna hijau tua, permukaan atas mengilat, permukaan bawah warna pucat, bertangkai, bentuk elips atau bulat telur, ujung tumpul. Buah pada batang pokok atau cabang, besar, tersusun dari buah kecil-kecil yang menjadi satu (syncarp), bentuk bulat ataupun panjang, bila sudah masak kulit buah kuning, daging buah kuning, bau harum. Bergetah, biji panjang 3 cm, lebar 2 cm, buah muda untuk sayur, buah masak untuk buah segar, kayu tua untuk bahan bangunan. Biji


KELUWIH
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus incisa L.f.

Nama lain : Timbul, kelewih (Sunda), kluwih (Jawa), kolor (Madura), bread fruit (Inggris)

Asal-usul : Kepulauan Pasifik


PROFIL TANAMAN
Pohon bias mencapai 30 m, daun besar,lebar 40 cm, panjang 60 cm, tebal, berbulu, kaku, permukaan atas hijau tua mengilat, bawah hijau muda kasar, berlekuk dalam dengan 7 –9 lekukan, tangkai 5 cm. Bunga jantan kuning, lebar 4 cm, panjang 25 cm, bentuk seperti gada, kecil, benangsari 1. Bunga betina tegak pada tangkai yang kuat, bulat atau panjang, tebal 7 cm, panjang 10 cm, hijau. Buah terbentuk dari kumpulan bunga betina, bulat atau bulat memanjang, diameter 10 – 30 cm, kulit tampak bergaris seperti jala heksagonal, hijau kekuningan, berduri lunak, biji panjang 2,5 cm, bulat, kecokelatan, daging buah untuk sayur. Biji. 0 – 600 m dpl



SUKUN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus communis Forst., A. altilis (Parkinson) Fosberg

Nama lain : Seedless bread fruit (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, daun dan bunga mirip kluwih. Buah bundar atau agar bundar panjang, kulit mempunyai tonjolan seperti duri lunak, daging kuning pucat atau keputihan, aroma sedap, tidak berbiji. Setek,sambung



CEMPEDAK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus champeden (Lour.) Spreng.

Nama lain : Nangka cina (Jawa, Madura), nangka beurit (Sunda), Wild bread (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon 10 – 20 m, banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaysia, bergetah seperti pohon nagka. Daun mempunyai rambut panjang seperti kawat yang berwarna cokelat. Buah lebih kecil daripada nangka, berbau khas, daging buah berlendir mengelilingi biji, berwarna kuning tua. Biji.


PEUSAR

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus rotundus (Howitt) Panzer., A. rigidus

Nama lain : Peuser, mondoliko, kosar, tampunia, tampuniek, purin, keledang, temponek, tempuret, pujan, nangka kera, monkey jack (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka. Pohon, dapat mencapai 25 m, akar banir yang tidak terlau besar, batang abu-abu. Daun tunggal, bnetuk jorong agak memanjang atau bulat telur, ujung meruncing, pangkal membulat yang kadang meruncing, tepi rata atau sedikit bergelombang, berdaun penumpu bulat telur dengan ujung meruncing dan berbulu kaku kasar warna kuning sampai cokelat kemerahan. Buah bulat agak pipih, berbulu kasar, bertangkai pendek, daging buah kuning jingga, lunak, harum tidak merangsang, rasa manis asam, buah dapat dimakan, kayu cukup awet untuk perabot rumahtangga.15 m, buah bulat atau lonjong, berat 1 – 2 kg, muncul bergantungan di ujung dahan, daging kuning kecokelatan dengan rasa manis, kulit sebagai bahan bangunan. Biji



DURIAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Caryophyllidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr.

Nama lain : duren (Jawa), ambetan (Jawa), kadu (Sunda), durin (Madura), stinkvrucht (Belanda), civet fruit (Inggris)

Asal-usul : Sumatera, Kalimantan, Malaysia


PROFIL TANAMAN
Pohon l0 – 30 m. Daun bertangkai, memanjang, dengan pangkal membulat dan ujung meruncing seperti kulit, di bawah bersisik rapat yang berwarna kuning keemasan, sedang permukaan daun bagian atas berwarna hijau. Daun penumpu cepat rontok. Bunga dalam payung tambahan samping, menggantung, berbunga 3 – 30. Daun pelindung bersatu mengelilingi kuncup, kemudian berbelah terbuka. Kelopak bentuk lonceng, berlekuk 6 atau bercangap 4 – 6, tinggi 2 – 3 cm, seperti kulit, dari luar bersisik. Daun mahkota lepas, bentuk solet memanjang, panjang 4 – 5 cm, melengkung ke belakang, putih kuning. Benangsari banyak, dalam 5 berkas berbentuk kipas, kepala sari beruang l, membengkok. Bakal buah beruang 5, bakal biji banyak. Tangkai putik tebal. Buah bulat memanjang, l5 – 30 kali l3 – l5 cm, tertutup rapat oleh duri temple yang kasar, membuka mulai dari ujung dengan 5 katup, daging b uah putih, kuning pucat, atau krem yang enak dimakan, berbau khas dan tajam. Biji 2 – 6 beruang, dengan selubung biji yang putih atau kuning pucat. Biji, cangkok, dan okulasi.

AGROEKOLOGI
Di Sumatera Utara, sentra durian terdapat di kec. Bohorok, Kec. Parnah (Kab. Binjai), Kec. Pasir Mandoki (Kab. Asahan), Kec. Barumun (Kab. Tapanuli Selatan)



KESEMEK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus : Diospyros
Spesies : Diospyros kaki L.f.

Nama lain : Buah kaki

Asal-usul : Cina


PROFIL TANAMAN
Termasuk tanaman langka, pohon lambat pertumbuhannya, dapat berupa semak atau pohon hingga 15 m, mempunyai kanopi bulat. Daun berbentuk elips, permukaan daun mengilat, sering rontok (meranggas), duduk daun berseling-seling dengan tangkai daun pendek.Bunga berkelompok, terdiri dari 3-3 bunga jantan, sedangkan bunga betina soliter. Bunga berwarna putih kekuningan, bunga jantan terdiri dari 16 – 24 benagsari, bunga betina mempunyai 8 kepala putik, pada beberapa jenis bunga bagian tengah bersifat hermaprodit, bunga tergantung ke bawah, dengan kepala putik terbuka di dalam mahkota bunga. Buah dipanen bila kulit buahnya berwarna kuning hingga merah muda, dan daging buahnya lunak Dataran tinggi, 5,5 – 6,5


SAWO
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Achras
Spesies : Achras zapota L., Manilkara achras Mill., Manilkara zapotilla Gylly., Sapota achras Mill.

Nama lain : Sawo manila (Indonesia), sawo manela (Madura), sao manila (Batak), sabo jawa (Bali), sapodilla (Inggris)

Asal-usul : Meksiko, Guatemala, El Salvador, Honduras


PROFIL TANAMAN
Pohon 20 m, batang bercabang rendah, kulit cokelat tua,bergetah, mahkota bulat atau piramida, daun hijau mengilat, letak bergantian, bertangkai, bentuk elips sampai bulat telur meruncing. Bunga tunggal, muncul di ketiak daun, kecil, putih. Buah bulat atau bulat lonjong, cokelat, ujung bulat agak lancip, tangkai pendek, daging coklat muda, cokelat kekuningan, cokelat, kulit tipis bergetah, manis dan bergetah, biji besar, pipih, hitam mengilat, sering diselubungi getah putih yang mengeras. Biji, cangkok,


SAWO KECIK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara kauki (L.) Dub.

Nama lain : Sawo jawa (Jawa), sawo ancol, sabu kecik (Madura)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon 30 m, daun tebal, kaku, bulat agak memanjang, pangkal lancip, permukaan atas hijau tua, bawah abu-abu kecokelatan. Bunga kecil, muncul daei ketiak daun, hermaprodit. Buah kuning berbintik cokelat, bulat telur, daging tebal berair dengan warna cokelat muda, rasa manis yang kadang sepet, berbiji 1 – 2, cokelat muda mengilat, kulit biji keras dan tebal. Dataran rendah, biji dan cangkok.



SAWO DURIAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Spesies : Chrysophyllum cainito L.

Nama lain : Sawo bludru, sawo kadu, kenitu, sawo duren

Asal-usul : Amerika Tengah


PROFIL TANAMAN
Pohon 15 m, batang kekar, cokelat bergaris kasar, daun bagian atas hijau tua dan bawah cokelat, meruncing di ujung. Bunga kecil, putih keunguan. Buah bulkat dengan ujung meruncing, biji cokelat, halus, keras. Biji, cangkok. 5-1000 m dpl.


MANGGIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L.

Nama lain : Manggu (Sunda), mangghis (Madura), manggustang (Manado), manggoita (Aceh), manggisi (Bugis), manggih (Minangkabau), manggistan (Belanda), mangosteen (Inggris)

Asal-usul : Indonesia, Semenanjung Malaysia


PROFIL TANAMAN
Pohon 10 – 25 m, kulit batang hitam gelap bergetah kuning atau kuning kehijauan, cabang tebal dan kaku. Daun hijau kekuningan atau hijau keunguan, permukaan atas mengilap dan bawah hijau kekuningan tidakmengilap, bentuk lonjong, bulat telur, bulat memanjang dengan pangkal lancip, tumpul, atau membulat, ujung daun sempit, meruncing atau membulat, bertangkai pendek. Buah bulat, warna coklat keunguan atau cokelat kemerahan, daging buah putih atau putih kekuningan, rasa manis asam.


MANGGIS HITAM
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Spesies : Garcinia lateriflora BL.

Nama lain : Manggis leuweung (sunda), kemenjeng kebo

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka, berkulit hitam, pohon 15 m, daging buah berasa manis. 0 – 1000 m dpl


MANGGIS HUTAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia hombroniana Pierre

Nama lain : Baros, kirasa jawara

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Kulit buah merah agak tipis, bau mirip apel, daging agak tipis, berasa asam.



ASAM KANDIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Spesies : Garcinia xanthocymus

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Kulitnya untuk bumbu masakan asam padeh, pangek, gulai, buah muncul di sepanjang ranting, warna saat masak bervariasi dari kuning hingga kuning oranye, bobot buah segar 25-150 g, panjang 2,5 – 6,2 cm diamter 3,3 – 6,7 cm, jumlah juring 5 – 8 buah, bentuk buah beragam, bulat pipih, bulat lonjong, dan lonjong, rasa kulit dan daging asam, buah ada yang tidak berbiji sampai berbiji sempurna 6 butir, biji diselimuti kulit ari yang cukup tebal dan keras, baik untuk perbanyakan tanaman. Biji lepas kulit berkecambah 2 bulan setelah semai , manggis hanya butuh waktu 2 minggu.


ASAM GELUGUR
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Spesies : Garcinia atroviridis

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
buah berbentuk bulat dan beralur dari pangkal hingga ujung, warna saat matang kuning, daging sangat masam, bobot lebih besar daripada manggis, 170-200 g, panjang 4,8-5,9 cm, diameter 6,0-8,65 cm dengan 6-8 juring. Buah tanpa biji.



ASAM CIBURO
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia sizyglifolia

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pengganti asam kandis, buah bulat agak pipih dan berwarna merah saat masak muncul di sepanjang ranting, ukuran lebih kecil daripada manggis, bobot buah berkisar 30-50 g dengan panjang 3,5-4,8 cm dan diameter 3,5 – 4,2 cm. Buah berukuran besar biasanya mengandung 2 biji sempurna, yang kecil umumnya tidak berbiji, biji terbungkus kulit cukup keras. Tanpa dikupas biji berkecambah 4 bulan setelah semai, kupasan cukup 2,5 bulan.


MUNDU
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae (Guttiferae)
Spesies : Garcinia dulcis ( Roxb.) Kurz.

Nama lain : Baros, kledeng, mundur, munder (Jawa), jambura, jawura, galodog panto (Sunda), mondu (Madura), patung-patung (Makasar)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka, Pohon 10 –20 m, bertajuk seperti piramida, daun berhadapan, bentuk bulat telur atau elips memanjang, warna hijau tua mengilat. Berumah satu dan berumah dua, bunga putih kekuningan atau putih kehijauan. Buah bulat dengan ujung meruncing, bila masak kuning atau oranye, diametar 4 – 8 cm, panjang 5 – 10 cm, rasa asam, biji bulat panjang, jumlah 1 – 5, warna cokelat. Buah digunakan sebagai pewarna anyaman, biji untuk obat. 0 – 500 m dpl. Biji, okulasi, cangkok,


MARKISA UNGU
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Spesies : Passiflora edulis Sains

Nama lain : Buah negeri, siuh

Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay


PROFIL TANAMAN
Di Indonesia, markisa banyak ditanam di dataran tinggi di Goa, Malino (Sulawesi selatan) dan Brastagi (Sumatera utara). Berbatang kecil, langsing, dan panjang sekali, batang merambat dengan bantuan sulur brbentuk pilin. Daun markisa lebar, ada yang bercangap menjari, tetapi ada pula yang tidak. Mahkota bunga berwarna ungu keputih-putihan. Buah berwarna ungu. Buah berbiji banyak sekali, rasa agak masam dan hanya baik dikembangkan di dataran tinggi


MARKISA KUNING


TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Spesies : Passiflora laurifolia L., P. flavicarpa Dng.

Nama lain : Buah susu, konyal

Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay


PROFIL TANAMAN
Berbatang kecil, langsing, dan panjang sekali, batang merambat dengan bantuan sulur brbentuk pilin. Daun markisa lebar, ada yang bercangap menjari, tetapi ada pula yang tidak. Mahkota bunga berwarna ungu keputih-putihan. Buah berwarna kuning. Buah berbiji banyak sekali, rasanya manis dan dapat dikembangkan di dataran rendah.


MARKISA HUTAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Spesies : Passiflora lingularis

Nama lain : rola

Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay


PROFIL TANAMAN
Berbatang kecil, langsing, dan panjang sekali, batang merambat dengan bantuan sulur brbentuk pilin. Daun markisa lebar, ada yang bercangap menjari, tetapi ada pula yang tidak. Buah kecil, berwarna kuning. Buah berbiji banyak sekali, rasanya masam sekali.



MARKISA BESAR
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Spesies : Passiflora quadrangularis L., Granadilla buto

Nama lain : Balewa, erbis

Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay


PROFIL TANAMAN
Berbatang kecil, langsing, dan panjang sekali, batang merambat dengan bantuan sulur brbentuk pilin. Daun markisa lebar, ada yang bercangap menjari, tetapi ada pula yang tidak. Buah besar, umumnya hanya ditanam di dataran rendah dan buahnya hanya untuk sari buah segar (dicampur dengan sirup).


RUKEM/LOBI-LOBI MANIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Flacourtiaceae
Spesies : Flacourtia rukam Zoll. & Mor.

Nama lain : Kupa landak (Sunda), rukem (Madura), gandarukem (Jawa), tonggolen (Batak), tome-tome manis (manado), batoko (Jerman)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka, pohon 15 m, kulit cokelat atau abu-abu, halus, bercabang rendah, mahkota daun berbentuk atap teratur, berduri pada ranting. Daun memanjang, ujung runcing, tepi kasar bergerigi seperti gergaji, saat muda cokelat kemerahan. Bunga kecil, tersusun di rangkaian yang tiap rangkaian terdiri dari 4 atau lebih bunga, bunga berkelamin satu atau kadang berkelamin dua, berumah dua, mahkota bunga tidak ada. Buah bulat, diameter 2 cm, bila masak merah tua, daging buah putih kotor, berair, rasa manis, biji banyak, terletak di dua baris. 0 - 1500 m dpl. Biji


LOBI-LOBI ASAM

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Flacourtiaceae
Spesies : Flacourtia inermis Roxb.

Nama lain : Tome-tome asam (Manado), tombi-tombi (Halmahera), lubi-lubi (Minangkabau), balakko (Batak), lovi-lovi (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon 15 m, kulit cokelat atau abu-abu, biasanya berduri, daun bulat telur, warna merah sewaktu muda, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi kasar seperti gergaji. Bunga berkelamin dua, tidak bermahkota, terletak pada rangkaian bunga pada ketiak daun. Buah bulat, kecil, diameter 2 cm, bila masak berwarna merah tua, rasanya asam, berbiji banyak, biasanya dimakan sebagai campuran rujak, asinan, sirup, atau manisan.




RUKEM HUTAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Flacourtiaceae
Spesies : Flacourtia indica Merr., F. ramontchi (L.) Herr., Gmelina indica Burm.f.

Nama lain : Jarum, saradan (Sunda), baga, landep (Jawa), governor plum (Inggris)

Asal-usul : Asia Selatan dan Madagaskar


PROFIL TANAMAN
Pohon 15 m, bercabang rendah, kulit halus cokelat kelabu, mahkota daun lebat dengan bentuk yang tidak teratur, ranting berduri saat muda dan tidak berduri saat tua, berbulu halus. Daun tunggal, duduk berselang-seling, tangkai pendek, bentuk bulat telur, persegi empat, atau elips, ujung runcing dengan dasar membulat, permukaan atas hiaju tua dan kusam. Bunga kecil, berkelamin satu, jarang berkelamin dua, berumah dua, tumbuh di ketiak daun, tidak bermahkota bunga. Buah bulat atau hampir bulat, cokelat tua, diameter 2 – 2,5 cm, daging putih kekuningan, berair, rasa asam. Biji



PEPAYA

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.

Nama lain : Papaya, kates (Jawa), gedhang (sunda), botik, betik (Batak), kapala (Sangir), kalijawa (Sumbawa)

Asal-usul : Meksiko, Costa Rica


PROFIL TANAMAN
Herba dapat mencapai 10 m, batang lurus, silindris, tampak bekas tangkai daun, berongga di bagian tengah, tidak bercabang. Daun tunggal, besar, bercangap, warna hijau muda sampai hijau tua, menggerombol diujung batang, kedudukan di spiral, tangkai panjang dan berongga dengan warna hijau pucat atau merah keunguan. Bunga bentuk terompet, warna putih kekuningan. Buah bulat sampai lonkong, mengandung banyak biji warna hitam, daging warna merah, merah muda atau kuning.
Daun dapat untuk sayur atau obat, getah buah mengandung enzim papain sebagai pelunak daging.



APEL
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Spesies : Pyrus malus, Malus domesticus Borkh.,
Malus pumilla Mill., Malus communis

Nama lain : Apple (Inggris)

Asal-usul : Asia Barat (Israel, Palestina)


PROFIL TANAMAN
Pohon 3 – 5 m, batang bercabang-cabang pendek, bulat, ranting atau cabang juga bulat. Daun bulat telur, ujungnya runcing, permukaan atas daun hijau, permukaan bawah hijau muda putih abu-abu, dan berbulu halus. Berbunga bila sudah mengalami kerontokan atau dibuat rontok, buah bulat, biasanya ujungnya cekung, diameter 5 – 10 cm, warna beragam, rasa manis, manis asam. Okulasi, sambung. 700-800 m dpl











NAMNAM

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Leguminosae)
Spesies : Cynometra cauliflora L.

Nama lain : Puki anjing, anjing-anjing, kopi anjing (Jawa), arepa (Bugis), Puki (Sunda), lamuta (Ambon), kendis (Minahasa), kuwanjo (Bali)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon 12 m, ranting kecil, bulat, warna cokelat merah, banyak keretakan halus, lentisel tersebar. Daun bulat telur memanjang, tepi daun halus, warna permukaan atas hijau tua mengilat, bawah hijau kekuningan kusam atau setengah kusam. Bunga putih atau merah muda pucat, bentuk bunga kupu-kupu, buah polong, bentuk setengah lingkaran, panjang 6-9 cm, lebar 3-6 cm, tebal 2-4 cm, buah muda untuk rujak



JAMBU AIR
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Eugenia aquea Burm.f.; Syzygium aqueum Merr. & M. Perry,

Nama lain : Jambu uwer (Jawa), jambu wir (madura)

Asal-usul :

PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 5 – l0 m, batang bercabang pendek, dan tajuk daun tidak teratur; ranting silindris, warna kulit cokelat kemerahan, suram; letak daun berhadapan, bentuk elip atau panjang dengan ujung meruncing, tangkai pendek sekali, bila dilukai sedikit daun berbau harum; rangkaian bunga tumbuh di ujung ranting atau ketiak daun, berbau harum, mahkota dan benagsari cepat rontok; buah seperti genta kecil, daging buah sedikit beraroma, warna putih, lunak seperti sepon, kulit luar warna putih, putih kemerahan sampai merah, mengilat, rasa buah kelat sedikit kemanisan; berbiji l – 6 butir.




JAMBU BIJI

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus :
Spesies : Psidium guajava L.

Nama lain : Jambu batu (Indonesia), Jambu klutuk (Indonesia, Jawa, Sunda), jambu krikil (Jawa), Jambu petakol (Jawa), jambu bayawas (Jawa), jambu siki (Sunda), jambu bhendher (madura), jambu bighi (Madura), guava (Inggris)

Asal-usul : Amerika tropis

PROFIL TANAMAN
Perdu atau pohon kecil, yinggi 3 – l0 m. kulit perang, licin, terkelupas dalam potongan. Ruas tangkai teratas segiempat tajam. Daun yang muda berbulu abu-abu. Daun bertangkai pendek, bulat panjang atau memanjang, 6 – l4 kali 3 – 6 cm. Bunga terletak di ketiak, bertangkai, anak paying berbunga l – 3; tangkai l – 4 cm. Tabung kelopak berbentuk lonceng atau bentuk corong, panjang 0,5 cm; pinggiran tidakrontok, +/- l cm panjangnya. Daun mehkota bulat telur terbalik, panjang l,5 – 2 cm, putih, segers rontok. Benagsari pada tonjolan dasar bunga yang berbulu, putih, pipih dan lebar, seperti halnya tangkai putik berwarna serupa mentega. Bakal buah tenggelam, beruang 4 – 5. Buah buni bundar, bentuk pper atau bentuk telur terbalik, kuning, panjang 5 – 8,5 cm; daging buah putih kekuningan atau merah. 0 – 1000 m dpl



JAMBU BOL

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Eugenia malaccensis L.,
Syzygium malaccensis Merr. & L.M. Perry

Nama lain : Jambu dersana, malay rose apple (Inggris)

Asal-usul : Asia


PROFIL TANAMAN
Kulit batang kelabu tua, tajuk daun rimbun, meninggi, daun berhadapan, tangkai pendek, bentuk daun segi panjang elips, ujung runcing atau tumpul, tepi daun transparan, warna daun waktu muda merah anggur, saat tua permukaan atas hijau tua, bawah hijau kekuningan kusam tidak berbulu, banyak titik-titik kecil. Bunga tumbuh di ketiak daun yang telah rontok, berwarna merah atau kemerahan, berbau harum dengan mahkota bunga dan benangsari yang cepat rontok. Buah bulat panjang, ujung datar dan sedikit cekung, bagian pangkal bulat, bergaris merah tua, merah muda, kuning pucat dan putih kekuningan, biji bulat cokelat. Biji, cangkok.




DUWET
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Eugenia cuminii Druce, E. cuminii (L.) Merr., E. jambolana Lam., Syzygium cuminii Skeels., S. jambolanum DC., Myrtus cuminii L.

Nama lain : Juwet (Jawa), jamblang (sunda), duwak (Madura), jambolan (Inggris)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 20 m, percabangan batang pendek, tahuk bulat tidak teratur, kulit kelabu tua. Daun berhadapan, tangkai panjang, berbentuk segi panjang elips atau elips lebar, tepi daun transparan, daun tebal dan kaku, permukaan atas daun hijau tua mengilat, bawah hijau kekuningan, bila dilukai berbau harum. Rangkaian bunga berbentuk piramida, kuntum kecil dan harum, kelopak bunga berwarna hijau muda di bagian bawah, kuning abu-abu di bagian atas, dan dikelilingi warna ungu mengilat, mahkota bunga berwarna putih atau kemerahan yang cepat berubah menjadi cokelat dan cepat rontok. Buah bulat telur, sering mlengkung, warna ungu tua, daging buah kuning abu-abu atau ungu muda, berair, rasa kelat sedikit asam manis, hampir tak beraroma, biji persegi panjang, sedikit pahit, keeping berwarna hijau muda. Biji, sambung.



JAMBU KOPO
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Syzygium densiflora

Nama lain : Jambu mawar hutan, jambu alas, jambu klampok (Jawa)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka, perdu, 2-15 m, cabang-cabang bernetuk galah warna cokelat kemerahan. Bunga di ujng ranting, kelopak bunga warna ungi merah, berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Buah bulat nerukuran 2,75-3,5 cm, kurang enak (manis asam). Banyak digunakan sebagai batang bawah pada okulasi.



DELIMA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Punicaceae
Spesies : Punica granatum L.

Nama lain : Dalima (Sunda), Gangsalan (Jawa), dhalima kate, dhalima, pote (Madura), dalimo (Batak), lelo kase, rumau (timor), glima (Aceh), pomegranate (Inggris), Granada (Spanyol), granaatappel (Belanda)

Asal-usul : Asia Depan (Persia)


PROFIL TANAMAN
Perduberbatabg pendek, bercabang rendah; tinggi l – 5 m. Ranting dengan duri yang duduk di ketiak, yang muda bersegi 4 sampai bersayap 4. Daun kecil dan rimbun, daun bertangkai, bentuk memanjang atau bentuk lanset, gundul, l – 8 kali 0,5 – l cm. Bunga l – 5, di ujung dan ketiak daun teratas, boleh dikatakan duduk. Kelopak 2 – 3 cm tingginya, merah atau kuning pucat; taju panjang +/- l cm, tebal. Daun mahkota membulat, panjang l,5 – 3 cm, merah atau putih. Tangkaisari waktu kuncup melengkung ke dalam. Buah buni 5 – l2 cm diameternya, putih hijau kekuningan, cokelat merah atau ungu hitam, akhirnya sobek terbuka. Biji merah, ros atau putih kekuningan. 0 – 500 m dpl. Perbanyakan tanaman dengan biji dan cangkokan.




CERME

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Phyllanthus acidus (L.) Skeels

Nama lain : Malay gooseberry, star goosberry (Inggris)

Asal-usul : Madagaskar dan India

PROFIL TANAMAN
Pohon kecil, dapat mencapai 10 m, daun bersirip berwarna hijau, panjang daun 90 cm, jumlah anak daun 30 – 48 letaknya berselang seling. Buah bulat kecil, berlekuk, diameter 1- 2 cm, warna hijau pucat, rasa sangat asam, buah untuk manisan dan selai. Biji, okulasi, setek, sambung



MENTENG

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Baccaurea racemosa M.A.

Nama lain : Kepundung, Jerek (jawa), Bencoi (Sunda), Modung (Madura)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 15 – 25 m, daun oval sampai bulat telur terbalik memanjang, tumpul meruncing. Berumah dua, bunga kuning muda, dalam karangan bunga yang berbentuk tandan, seperti ada pati, berasal dari cabang yang tua. Buah bulat elips, 2 – 2,5 cm panjangnya, hijau kekuningan, dalam tandan menggantung, dinding biji dengan lapisan luar yang berdaging, dapat dimakan. 0 - 1000 m dpl
Ada dua macam jenis menteng yaitu yang berkulit biji putih dan kulit biji merah, dengan rasa manis dan rasa asam. Di Sumatera Selatan ada kerabat dari menteng yang juga ditanam yaitu Baccaurea dulcis M.A.



RAMBAI
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Baccaurea motlryana Hook.f.

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Buah rambai seukuran buah duku. Rasa buah asam manis, berisi daging berwarna putih transparan yang membungkus biji buah. Jumlah biji pada buah, antara 2-4 biji. 0-750 m dpl, liat kuning berpasir



BUNI
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Antidesma bunius (L.) Spreng.

Nama lain : wuni (Jawa, Sunda), barune (Sunda), huni gedeh (Sunda), huni wera (Sunda), burneh (Madura), buah monton (Batak), attor (Flores), kitikata (timor), bernai bonai, menerek (Lampung)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Tanaman langka. Pohon, dapat mencapai 30 m, percabangan dekat permukaan tanah, tajuk cukup padat. Daun bertangkai pendek, bentuk lanset sampai elips, boleh dikatakan gundul, panjang 9-25 cm. Bunga berumah dua, bunga dalam tandan di ujung dan di dalam ketiak. Buah elips lebar, hijau kemudian merah, akhirnya ungu kehitaman, gundul, panjang 1 cm. Digunakan untuk rujak, selai, sirup, biji batu pipih dengan rusuk yang berbentuk jala. Okulasi. 0-1300 m dpl.



ANGGUR
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Rhamnales
Famili : Vitaceae
Spesies : Vitis vinifera, Vitis labrusca

Nama lain : Grape vine (Inggris)

Asal-usul : Laut Kaspia dan Laut Hitam


PROFIL TANAMAN
Perdu merambat, panjang dapat mencapai 10 m, daun bulat bercangap dengan pinggir bergerigi dan ujung melancip. Bunga tersusun dalam malai. Buah bulat atau agak lonjong berukuran +/- 2 cm, berkulit halus, warna beragam, daging buah manis asam, mengandung 2-4 biji.




RAMBUTAN

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Nephelium lappaceum L.

Nama lain :

Asal-usul : Indonesia (Sumatera, Kalimantan), Malaysia


PROFIL TANAMAN



LENGKENG

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Nephelium longan Camb., euphoria longan Stend., Dimocarpus longan Lour.

Nama lain : klengkeng

Asal-usul : India, Myanmar, Cina


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 12 m, batang bercabang rendah, mahkota daun bulat, warna batang coklat. Daun bersirip genap, panjang 20-30 cm, duduk berselang, terdiri dari 2-5 anak daun yang panjangnya 7-15 cm dan lebar 3-6 cm dengan bentuk elips sampai meruncing atau tumpul, halus tidak berbulu, warna hijau tua mengilat. Buah bulat, diameter 2,5 cm, warna kuning atau cokelat kemerahan, kulit tertutup bintil-bintil datar. Biji besar, bulat, warna hitam atau cokelat hitam mengilat, daging putih bening, ti[is, manis dan berair. Biji. 300-900 m dpl.



LECI
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Nephelium litchi Cambess, Litchi sinensis Sonn., Dimocarpus litchi Lour., Scytalia chinensis Gaertn.

Nama lain : lici

Asal-usul : Cina Selatan, Filipina


PROFIL TANAMAN
Di Indonesia, banyak diusahakan di Bali, Pohon, dapat mencapai 15 m, batang bercabang pendek, lurus, kulit kasar, warna cokelat tua, mahkota tajuk bulat dan lebat. Daun duduk bergantian, bertangkai, bersirip genap dengan 2-4 pasang anak daung yang panjangnya 5-12 cm dan lebarnya 2-6cm, bentuk elips sampai meruncing, tidak berbulu, permuykaan atas hijau tua mengilat, bawah hijau keabuan. Bunga majemuk yang keluar dari ketiak daun atau ujung ranting, warna putih kekuningan atau kehijauan. Buah bulat atau bulat telur, diameter 2,5-5 cm, menggerombol di satu rangkaian, kulit buah tipis, keras, rapuh, warna merah muda sampai merah tua, memiliki tonjolan kecil bersusuit, daging buah putih bening, berair, tipis, manis, sedikit beraroma, biji besar, bentuk elips, segi panjang, atau bulat dengan warna cokelat tua mengilat . 0-1000 m dpl.



KAPULASAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Nephelium mutabile

Nama lain : Pulsan, rambutan pulasan (Sunda), jilan (Batak), molaitomo (Gorontalo)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10-15 m, batang cokelat dengan kulit agak tebal, percabangan banyak. Daun majemuk menyirip dengan 2-4 pasang anak daun, elips meruncing atau segi empat meruncing, panjang 7-23 cm, permukaan atas hijau tua tidak berbulu, bawah kelabu kebiruan berbulu, tangkai pendek, duduk bergantian. Bunga kekuningan atau cokelat, panjang 10-20 cm, tegak, muncul di ketiak daun di ujung ranting. Buah elips atau hampir bulat, merah tua, merah, atau kuning, bertonjolan bentuk kerucut pendek, panjang 5-6 cm, diameter 3-3,5 cm, daging putih kekuningan berair, rasa manis, biji bulat telur atau segi panjang membulat pada ujungnya, sedikit pipih. Biji. 200-350 m dpl.


MATOA

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Spesies : Pometia pinnata

Nama lain : Sumatera (kasai, pakam, kungkil), ,Sulawesi (landung, kase, nautu, latut), leungsir (Sunda), sapen (Jawa), Maluku (matoa, hatobu, ngaeke, ngaahe, kai), Irian (ihi, miti, habele, tawa), loto, muni, tawang, kongkir, galunggung, jagir, Fijian longan (Inggris), dawa (Fiji)

Asal-usul : Sumatera, Jawa, Sulawesi, Sumbawa, Maluku, Papua


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 50 m, percabangan sampai 18 m, batang merah cokelat yang kadang bergaris lebih gelap. Daun berukuran besar, bundar sampai bundar memanjang, tulang daun tegas njol ke bawah, dan tepi bergerigi. Tangkainya mencapai 1 m. bunga majemuk muncul dari ujung tangkai daun. Buah bulkat lonjong seukuran telur puyuh, kulit licin, berwarna hijau waktu muda, cokelat kehitaman saat masak. Kulit buah tipis dan kerinbg, daging buah bening, kenyal, manis, berair, biji berwarna cokelat kehitaman dan mengkilap. 0-600 m dpl.



MANGGA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Mangifera indica L.

Nama lain : Pelem (jawa)

Asal-usul : India, srilangka, Pakistan


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10-40 m, tajuk berbentuk kubah. Ujung daun berbentuk mata tombak atau tumpul, panjang daun 8040 cm, lebar 2-12,5 cm. Bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung, bentuk kerucut, panjang 10-60 cm, rangkaian bubga terdiri dari bunga jantan dan sempurna. Buahbulat sampai pipih panjang 2,5-30 cm, warna daging buah beragam, berkulit biji keras. Sambungan, okulasi, biji.



KWENI

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Mangifera odorata Griff.

Nama lain : Bembem (Jawa), kaweni (Sunda), mangga kuini (Manado), pao jawa (Flores), kuwini (Minangkabau)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 30 m. Daun tunggal, panjang 25 cm, lebar 6 cm, lanset panjang atau lanset elips, ujung dan pangkal runcing, permukaan bergelombang, duduk tidak beraturan. Bungan majemuk, bentuk kerucut, pangkal lebih lebar, panjang sekitar 35 cm, putih dengan bagian tengah ungu, tangkai hijau. Buah lonjong, panjang 11 cm, pangkal sedikit runcing, ujung bulat, tidak berlekuk, berparuh, hijau kekuningan dengan ujung dan pangkal hijau, kulit tebal berlilin dan berbintik kelenjar hijau keputihan, daging kuning berair dan berserat kasar dengan aroma khas, rasa manis sedikit rasa terpentin, berat +/- 350 g. Biji, setek, okulasi. 0-1000 m dpl




BACANG
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Mangifera foetida Lour.

Nama lain : Pakel (Jawa), asam kopak, asam putar, asam payang (Samarinda)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10-30 m, kulit batang abu-abu kecokelatan, permukaan kulit kasar dan pecah-pecah, daun berbentuk lanset, ujung lancip. Bunga berwarna kebiruan di malai. Buah besar, bulat telur, berserat, asam agak manis, biji besar, dimakan segar, untuk sirup, manisan, rujak. Biji



KEMANG
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Mangifera caesia Jack.

Nama lain : Binglu (Sunda), gorbus (Batak), binje (Aceh), binjai (Lampung), kwutak (Flores), wanyi, wanyi pantani (Samarinda)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 40 m, batang bertajuk bulat telur, kulit kelabu,daun lanset, panjang 10-50 cm, lebar 3-15 cm, tangkai bulat dan tebal dengan panjang 1-5 cm. Bunga bentuk piramida, panjang 30-75 cm, merah cokelat, muncul pada bulan juni-Desember. Buah elips, panjang 16 cm, lebar 10 cm, daging kuning cokelat, rasa asam manis sepet dan sedikit rasa terpentin. Panen September-Maret. Biji. 0-300 m dpl.



JAMBU MONYET
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Anacardium occidentale L.

Nama lain : Jambu mete, jambu mente (Jawa), jambu mede (Sunda), Cashewnut (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10 m. Daun elips, ujung daun tumpul, berwarna hijau tua atau hijau kuning. Tangkai buah membesar membentuk buah semu yang bentuknya seperti buah pir, rasanya manis asam sedikit sepet. Kulit biji (buah) mengandung protein dan asam anacardium serta cardol yang dapat digunakan untuk minyak rem, isolasi listrik, insektisida . Kulit batang untuk penyamak dan batik, daun muda untuk lalap. Biji. 0-1000 m dpl



KEDONDONG

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Spondias pinnata Kurz., S. cytherea Sonn.,
S. dulcis Forst.

Nama lain : Dondong (Jawa), kadongdong (Sunda), kadungdung (Madura), kadondong (Manado), ambarella (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 25 m, daun majemuk menyirip, terdiri dari 0-700 m dpl.



GANDARIA

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Spesies : Bouea macrophylla Griff.

Nama lain : Jantake, buah melawe, kundangan

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 10-20 m, kulit batang coklat abu-abu muda atau lebih gelap, daun agak kaku seperti tulang dan bertangkai pendek, bentuk seperti mata tombak dengan ujung meruncing dan bertepi rata. Buah bulat berkulit tipis, hijau atau hijau agak kekuningan, daging buah muda warna hijau keputihan, dan setelah masak kekuningan, agak masam, berbau terpentin. Kayu untuk bahan bangunan dan sarung keris, daun untuk obat. Biji



DUKU
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Lansium
Spesies : Lansium domesticum Corr., Lansium domesticum Corr. var typical Backer

Nama lain : Lansep, Pijetan, Ciloreng (Jawa), doko (Madura), Bijitan (Sunda)

Asal-usul : Indonesia

PROFIL TANAMAN
Pohon, tinggi l5 – 20 cm, batang diameter 30 – 40 cm. Daun letaknya bergantian, majemuk bersirip ganjil dengan jumlah anak daun 5 – 7, bertangkai, elliptis sampai memanjang, dengan pangkal runcing dan ujung meruncing pendek, berbentuk bulat telur, panjang l5 – 30 cm, permulaan daun bagian atas warna hijau tua dan mengilat, permukaan daun bawah hijau muda dan kusam.. Bunga majemuk dengan tandan bunga pada batang dan cabang yang besar, menggantung, berdiri sendiri atau dalam berkas 2 – 5, pada pangkal kerapkali bercabang, panjang l0 – 30 cm, berambut. Bunga hermaprodit, daun mahkota 4 – 5, tidak terbentang lebih lebar sedikit daripada panjang, putih atau kuning pucat, berdaging. Benagsari beberkas l; kepala sari l lingkaran. Tangkai putik sangat pendek, tebal. Buah berbentuk bola atau bulat memanjang, diameter 2 – 4 cm; kulit b uah tipis kerwarna kuning kelabu denga sedikit getah , beruang 5, kuning. Biji kecil dengan selubung biji yang transparan, hijau sangat pahit. Berbuah bulan Oktober – desember. Perbanyakan tanaman dengan biji.




KOKOSAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Maliaceae
Spesies : Lansium domesticum Corr. var. pubescens Kds. Et Val.

Nama lain : Pijitan

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon dapat mencapai 20 m, daun menyerupai duku, bunga tandan, muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung. Buah dalam tandan, bulat lebih kecil daripada duku, kuning tua, kulit tebal bergetah dan sukar dikupas, daging tipis, rasa asam, biji besar. Biji



KECAPI
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae : Rosidae
Ordo : Sapindales : Sapindales
Famili : Meliaceae : Maliaceae
Spesies : Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.

Nama lain : Santol (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 30 m. Daun trifoliate, bentuk hati, bunga hijau muda, tersusun dalam malai. buah kuning, bulat, kulit kasar sedikit berbulu, daging putih, rasa asam, berbiji 2-5. Biji


JERUK BESAR

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus maxima (Burm.) Merr., C. grandis Osbeck, C. decumanus L.

Nama lain : Jeruk gede (Jawa), shaddock (Inggris)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Buah besar, bentuk bulat, buah beruang 11-16 bagian, kulit buah tebal, biji sedikit, septa buah mudah dilepas. 0-400 m dpl



JERUK MANIS

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus sinensis (L.) Osb., C. aurantium Lour.,
C. aurantium var. sinensis L., C. aurantium var. vulgare Risso, C. aurantium var. dule Hayne

Nama lain : Jeruk manes (madura), jeruk bunglon (Sunda), jeruk legi (Jawa), sweet orange (Inggris)

Asal-usul : Cina Selatan


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 6-12 m. Ranting mudah bersudut, seringkali berduri. Daun bentuk elips atau bulat telur memanjang, warna hijau tua pada permukaan atas, dan hijau muda pada permukaan bawah, tak berbulu, tangkai pendek, bersayap sempit. Bunga keluar dari ketiak daun, warna putih, harum. Buah bulat, kulit tebal, terikat erat pada kulit daging buah. Daging buah banyak dan berair, rasa manis, atau manis sedikit asam, warna daging buah oranye, oranyr kemerahan, oranye kekuningan, biji sedikit atau banyak, warna keeping biji putih atau putih kekuningan, atau hijau muda. Biji bersifat poliembrional.




JERUK KEPROK

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus nobilis

Nama lain : King orange, mandarin orange (Inggris)

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 5 m. Percabangan tumbuh ke arah atas dan tidak berduri, daun oval dan lancip, tangkai daun bersayap sempit, bunga kecil dan putih, buah beragam ukuran, kulit buah kasar dan lepas, inti buah berlubang, biji hijau atau putih, sangat berair, enak rasanya. Bila matang kulit buah berwarna oranye mudah.



JERUK SIEM
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Citrus nobilis var. microcarpa

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN
Varietas jeruk keprok yang kulit buahnya tipis, agak melekat dan sulit terlepas dari daging buah. Buah bulat licin dan lebih kecil dari jeruk keprok yang berkulit tebal, daging buah banyak mengandung air.




KAWISTA

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Feronia limonia (L.) Swing.F. elephanium Corr., Schinus limonia L., Limonia acidissima L.

Nama lain : Apel gajah, kawis (jawa), kinea (Jawa), maja (Sunda), kabista (Madura), karabista (Madura), Indian wood apple (Inggris)

Asal-usul : India


PROFIL TANAMAN
Pohon, dapat mencapai 20 m. Percabangan bayak, duri tajam, lurus, mengarah ke atas. Daun majemuk 2-3 pasang, menyirip, panjang 7,5-10 cm, tangkai pipih, bersayap sempit, tidak berbulu, letak berhadapan, bentuk bulat telur. Bunga kecil kemerahan. Buah bulat., keras, diameter 5-6 cm, rasa manis tawar dengan kulit buah seperti berkayu, kasar, warna keputihan, biji panjang pipih. Biasanya dipakai sebagai batang bawah pada okulasi jeruk. Biji. 0-400 m dpl.



ANDALIMAN
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Spesies : Zanthoxylum acathopodium

Nama lain :

Asal-usul :


PROFIL TANAMAN




BELIMBING MANIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa carambola L.

Nama lain : Belimbing lingir, belimbing legi (Jawa); balingbing amis, calingcing (Sunda); bhalingbing manes (Madura); carambola (Inggris)

Asal-usul : Indonesia dan Malaysia

PROFIL TANAMAN
Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m diatas permukaan laut. Tinggi pohon 5 – l2 m. Percabangan pendek; kulit batang licin, berwarna cokelat abu-abu atau kelabu tua; tajuk daun rimbun dan bersirip ganjil; anak daun 2 – ll buah; ranting bersudut, berbulu lunak kuning yang bersifat sementara. Tanda bekas daun bentuk tonjolan. Anak daun bulat telur memanjnag, meruncing, l,5 – 9 kali l – 4,5 cm, ke arah ujung poros semakin besar, bawah hijau biru. Rangkaian bunga tumbuh di ranting-ranting kecil bekas ketiak daun; bunga kecil; tangkai pendek berwarna merah tua. Malai bunga kebanyakan terkumpul rapat, panjangnya 1,5 – 7,5 cm. Bunga sebagian dengan benangsari pendek dan tangkai putik panjang, sebagian dengan benangsari panjang dan tangkai putik panjang. Kelopak tinggi +/- 4 mm. Mahkota bunga putih atau kuning pucat cerah dengan ujung ungu kecokelatan dan tepi putih.Daun mahkota di tengah bergandengan, bulat telur terbalik memanjang, dengan pangkal dan tepi pucat. 5 benagsari yang didepan daun mahkota tereduksi menjadi staminodia. Buah buni bulat memanjang, dengan 4 - 5 rusuk yang halus mengilat dan tajam; pada waktu muda hijau sesudah tua kuning. Daging buah berair, rasa asam atau manis, warna kuning muda, panjang 4 – l3 cm; biji pipih; panjang +/- l cm, berwarna

AGROEKOLOGI
Membutuhkan tempat terbuka, tanah kering, tetapi air tanahnya dangkal.





TERONG BELANDA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Spesies : Solanum fragans Hook., S. betaceum Cav., Cyphomandra betacea Sendt.

Nama lain : Terong landa, menen, terong menen, jabon, tomat pohon, terong walanda, tree tomato (Inggris), tomatobaum (Jerman), struiktomaat (Belanda).
Asal-usul : Peru
PROFIL TANAMAN
Semak, dapat mencapai 3 m. Batang berbulu, abu-abu, bercabang banyak, daun besar, seperti jantung, ujung runcing, hijau tua, berbulu, panjang sekitar 30 cm, lebar sekitar 20 cm, tangkai silindris dengan panjang 10 cm. Bunga dirangkaian, tumbuh di ketiak daun, kecil, kemerahan atau biru muda, harum. Buah bulat telue, panjang 6 cm, diameter 5 cm, tangkai panjang, kulit halus tipis warna kuning atau merah kusam, daging berair kemerahan atau kuning dengan rasa manis asam. Biji

SALAK

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Liliopsida (Monocots)
Subklas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (Palmae)
Spesies : Salacca edulis Reinw., S. zalacca (Gaertn. )Voss

Nama lain : Salubi (Batak), sala (Minangkabau), sala (Bugis), hakam (Kalimantan)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon, tinggi 1-5 m. Berduri, daun menyirip panjang 4-7 m, permukaan atas hijau tua mengilat, permukaan bawah hijau putih abu-abu suram, anak daun panjang 70 cm dan lebar 7,5 cm, tangkai panjang berduri. Bunga malai, berkelamin satu, berumah dua, muncul dari ketiak daun, tandan panjang, rangkaian bunga jantan memanjang dan betina bulat seperti gada dengan w3arna cokelat. Buah bulat samapai piramida, pangkal meruncing ujung runcing tajam, tertutup kulit yang letaknya seperti sissik warna coklat kemerahan, panjang 5-10 cm, diameter 5-8 cm. Daging putih, tertutup selaput transparan, rasa manis kelat atau manis asam, berisi1-3 biji cokelat atau cokelat tua. 0-700 m dpl. Biji, anak

AGROEKOLOGI
0-700 mdpl, curah hujan rata-rata 200-400 mm/bulan (menghendaki iklim basah tetapi dapat juga ditanam di daerah kering asal cukup pengairannya). Karena berakar serabut maka memerlukan air tanah yang dangkal. Tanah gembur, lembab, berdrainase baik. Memerlukan penaung (lamtoro, dadap, albisia). Merupakan tanaman berumah dua, untuk budidaya perbandingan tanaman jantan dan betina adalah 1 : 10.

Senin, 13 Februari 2012

GUNUNG

Sudah sering kita mendengar dan melihat bagaimana gunungapi beraksi. Namun ada baiknya juga dongengan tentang seluk dan beluknya gunungapi dibawah ini dibaca-baci. Artikel dari VSI (Vulkanological Survey of Indonesia) ini cukup lengkap menjelaskan bagaimana terbentuknya, asal usul serta jenis-jenisnya.

Gunung Merapi setelah erupsi 2010. (sumber  Badan Geologi)
Selain keindahan dan kemegahannya, gunung api menimpan berbagai cerita ilmiah maupun non ilmiah bin klenik yang selalu menarik. Yang dibawah ini cerita ilmiahnya gunungapi.

Apa sih gunungapi itu ?

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan kepermukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.
Gunungapi diklasifikasikan ke dalam dua sumber erupsi, yaitu (1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama; dan (2) erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya; (3) erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer; (4) erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
terangkat3.jpg
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:
  1. Tipe Hawaiian,yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;
  2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;
  3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar;
  4. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;
  5. TipeUltra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;
  6. Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik;
  7. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.
Tipe Letusan Gunungapi

Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas : bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya; bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah,membentuk seperti kubah; kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria; maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik ataufreatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.

Penampang suatu gunungapi dan bagian-bagiannya. (Diedit dan modifikasi dari Krafft, 1989)
Struktur gunungapi, terdiri atas : (1) struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar; (2) kaldera, bentukmorfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kalderaletusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yangsangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terusmenerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera; (3) rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok diantara rekahan disebut graben; (4) depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapaiukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Ada kisah heroik dibawa oleh Suami-istri Krafft yg membuat penampang diatas :
Maurice dan Katia Krafft adalah volcanologists Perancis yang mengabdikan hidup mereka untuk mendokumentasikan letusan gunung berapi khususnya dalam foto-foto dan film. Krafft yang meninggal pada 3 Juni 1991 ketika mereka terkena aliran piroklastik di Unzen gunung berapi di Jepang. Selama hidup mereka, mereka mengunjungi ratusan, bahkan ribuan, gunung berapi di seluruh dunia! Mereka juga memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan mitigasi bahaya gunung berapi dan citra mereka digunakan untuk mengakhiri ini sebisa mungkin. Selain terjadi kematian dari Krafft pada peristiwa saat yang sama, adalah kematian  vulkanologi Amerika Harry Glicken yang berada di lokasi yang sama. Harry telah melakukan beberapa penelitian perintis pada puing-puing serta longsoran vulkanik dan membantu untuk mengembangkan pemahaman kita tentang fenomena ini. Sekitar 40 wartawan yang menyertai Krafft itu juga dibunuh oleh aliran piroklastik yang sama. Mereka adalah pahlawan volkanologi dunia.

Letusan-letusan ini dapat dikelompokkan juga berdasarkan tipe lavanya seperti dibawah ini:


Bentuk Gunungapi

Jadi gunungapi dikenali berdasarkan atas berbagai tipe dan jenisnya.

KAPAN GUNUNGAPI TERJADI ?

Gunungapi yang masih aktif saat ini terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan tentang gunungapi berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan gunungapi. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam endapan vulkanik dansebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa tulang belulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik. Perlu dicatat, tentusaja sejak awal pembentukan bumi juga sudah ada aktifitas vulkanisme.
Sebagai contoh banyak ditemukan kerangka manusia di kota Pompeii dan Herculanum yang terkubur oleh endapan letusan G. Vesuvius pada 79 Masehi. Fosil yang terawetkan baik pada abu vulkanik berupa tapak kaki manusia Australopithecus berumur 3,7 juta tahun di daerahLaetoli, Afrika Timur. Penanggalan fosil dari kerangka manusia tertua, Homo babilis berdasarkan potassium-argon (K-Ar) didapat umur 1,75 juta tahun di daerah Olduvai. Penemuan fosil yang diduga sebagai manusia pemula Australopithecus afarensis berumur 3,5juta tahun di Hadar, Ethiopia, dan penanggalan umur benda purbakala tertua yang terbuat dari lava berumur 2,5 juta tahun ditemukan di Danau Turkana, Afrika Timur. Perkembangan benda-benda purba dari yang sederhana kemudian meningkat menjadi benda-benda yang disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari, seperti pemotong, kapak tangan dan lainnya, terbuat dari obsidian yang berumur Paleolitik Atas. 

DIMANA GUNUNGAPI TERJADI ?

Gunungapi terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekarankerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua;busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samuderayang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.

Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan pembentukan busurgunungapi. (Modifikasi dari Krafft, 1989)

MENGAPA TERJADI GUNUNGAPI ?

Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan pemecahan awal dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua, gempabumi dan gunungapi. Planet bumi mepunyaibanyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukandan komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunungapi.
Panas bagian dalam bumi merupakan panas yang dibentuk selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan panas yang timbul dari unsure radioaktif alami, sepertielemen-elemen isotop K, U dan Th terhadap waktu. Bumi pada saat terbentuk lebih panas, tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas dan intensitas vulkanisma di permukaan.Perambatan panas dari dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerakmenyebar dan menyempit disekitarnya. Pada bagian atas mantel, sekitar 7 35 km di bawah muka bumi, material-material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga kerak umumnya mempunyaiketebalan 70 120 km dan terpecah menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel.Bagian alas litosfir melengser di atas zona lemah bagian atas mantel, yang disebut jugaastenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada saat atau dekat suhu dimana mulai terjadipelelehan, kosekuensinya beberapa bagian astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua mempunyai tebal lk. 35 km, berdensiti rendah dan berumur 1 2 miliartahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari200 juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera karena perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.

Penampang bumi. (modifikasi dari Krafft 1989)
Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari oksida yangtidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke permukaan dari kedalaman lk.200 km melalui mantel, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada bagian atas mantel. (Modifikasi dari Krafft, 1989;Sigurdsson, 2000).

BAGAIMANA GUNUNGAPI TERBENTUK ?

Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda :
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikankesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapitengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibatgesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak kepermukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuanatau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lavasepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagimagma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yangmembentuk deretan gunungapi perisai. Penampang diagram yang memper lihatkan bagaimana gunungapi ter bentuk di permukaan melalui kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yangmenghasilkan busur gunungapi, busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengahbenua dan busur gunungapi dasar samudera. (Modifikasi dari Sigurdsson, 2000).

Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat tumbukan kerakSamudera Hindia dengan kerak Benua Asia. Di Sumatra penunjaman lebih kuat dan dalamsehingga bagian akresi muncul ke permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias, Mentawai, dll. (Modifikasi dari Katili, 1974).

BAHAYA GUNUNGAPI

Bahaya letusan gunungapi dapat berpengaruh secara langsung (primer) dan tidak langsung(sekunder) yang menjadi bencana bagi kehidupan manusia. Bahaya yang langsung oleh letusangunungapi adalah :
1. Leleran lava
leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat merusaksegala infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung darikekentalan magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauhjangkauan alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 800o 1200o C. Pada umumnya di Indonesia, leleran lava yang dierupsikangunungapi, komposisi magmanya menengah sehingga pergerakannya cukuplamban sehingga manusia dapat menghindarkan diri dari terjangannya.
Leleran lava dapat merusak segala bentuk infrastruktur. Foto Macdonald.
2. Aliran piroklastik (awan panas)
Aliran piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian,letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah.Mobilitas tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas darimagma atau lava atau dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai 150 250 km/jam dan jangkauan alirandapat mencapai puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air/laut.

Awanpanas Gunung Merapi (Badan Geologi)
Awan panas mempunyai mobilitas dan suhu tinggi sangat berbahaya bagipenduduk sekitar gunungapi.
3. Jatuhan piroklastik
Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukuptinggi, pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah anginkemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalantertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapatmenggelapkan bumi beberapa saat serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.
Hujan abu dapat merusak tanaman, merobohkan rumah, mengganggupernafasan dan membahayakan jalur penerbangan pesawat.
4. Lahar letusan
Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancamanlangsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
5. Gas vulkanik beracun
Gas beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO, CO2,HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh.
Pengeluaran gas CO2 di G. Dieng membunuh banyak penduduk.

Bahaya sekunder, terjadi setelah atau saat gunungapi aktif:

1. Lahar Hujan
lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut olehhujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yangsangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran.Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi sungaiyang dilaluinya dan merusak infrastruktur.
2. Banjir bandang
banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama padalereng gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur disini tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukupmembahayakan bagi penduduk yang bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran lumpur.
3. Longsoran vulkanik
longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadirapuh, atau terkena gempabumi berintensitas kuat. Longsoranvulkanik ini jarang terjadi di gunungapi secara umum sehingga dalampeta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat Longsoran vulkanik.

Lahar G. Merapi di Muntilan (sumber Antara)

PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNGAPI

Dalam penanggulangan bencana letusan gunungapi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapansebelum terjadi letusan, saat terjadi letusan dan sesudah terjadi letusan.
1. Sebelum terjadi letusan dilakukan :
  • Pemantaun dan pengamatan kegiatan pada semua gunungapi aktif,
  • Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona ResikoBahaya Gunungapi yang didukung dengan dengan Peta Geologi Gunungapi,
  • Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunungapi,
  • Melakukan pembimbingan dan pemeberian informasi gunungapi,
  • Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia digunungapi,
  • Melakukan peningkatan sumberdaya manusia dan pendukungnya sepertipeningkatan sarana dan prasarananya.
2. Setelah terjadi letusan :
  • Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan,
  • Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya,
  • Memberikan saran penanggulangan bahaya,
  • Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang,
  • Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak,
  • Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun,
  • Melanjutkan memantauan rutin.

Dimana saja gunungapi di Indonesia ?

Gunung tersebar di Indonesia jumlahnya lebih dari seratus  :
JUMLAH SEBARAN GUNUNGAPI
Daerah Tipe-A Tipe-B Tipe-C Jumlah
Sumatera 13 12 6 31
Jawa 21 9 5 35
Bali 2 - - 2
Lombok 1 - - 1
Sumbawa 2 - - 2
Flores 16 3 5 24
Laut Banda 8 1 - 9
Sulawesi 6 2 5 13
Kep.Sangihe 5 - - 5
Halmahera 5 2 - 7




129

KLASIFIKASI GUNUNGAPI DI INDONESIA

  1. Tipe A
    Gunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600
  2. Tipe B
    Gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsimagmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara
  3. Tipe C
    Gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia,namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah

Pos pengamatan Merapi, Kaliurang (sumber http://jogjasiana.com)
PROSEDUR TETAP TINGKAT KEGIATAN GUNUNGAPI
  1. Aktif Normal (Level I)
    Kegiatan gunungapi berdasarkan pengamatan dari hasil visual,kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkanadanya kelainan
  2. Waspada (Level II)
    Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secaravisual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya
  3. Siaga (Level III)
    Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaankawah, kegempaan dan metoda lain saling mendukung.Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikutiletusan
  4. Awas (Level IV)
    Menjelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupaabu/asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akandiikuti letusan utama
Radio Komunikasi dari Pos-Pos PGA ke DVMBG
Dam pengelak lahar di lereng G. Merapi, Jawa Tengah. (Promer)
Model rumah yang disarankan untuk daerah sekitar gunungapi, agar terhindar dari bebanendapan abu gunungapi.

Ruman Aman Gunungapi (sumber VSI)
  • Kemiringan atap 45o atau lebih curam lagi
  • Tiang penopang atap lebih kerap dibantu dengan tiang diagonal
  • Dianjurkan atap terbuat dari seng agar tahan panas dari lontaran batu (pijar)

Selasa, 07 Februari 2012

bioma

1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun
Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
3. Kelembaban udara sangat rendah
4. Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu
menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil
misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada
pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

2. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
3. Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran.
- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri
atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari
campuran berjenis-jenis pohon.

4. Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
2. Matahari bersinar sepanjang tahun.
3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
- Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies
tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu
tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit
adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan
tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang
Burung.


- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-
hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam
hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

5. Hutan Musim
Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
Ciri tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:
Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau.
6. Hutan Lumut
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut. Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.
7. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.


Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
8. Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
1. Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
2. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
3. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
4. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
9. Bioma Hutan Tundra
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
2. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
3. Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).